Terapi Al Fashdu, Pengobatan Alternatif yang Mulai Digandrungi di Jombang

Ilustrasi Sel Darah
(Shutterstock)

Pengobatan alternatif  seolah memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia. Sebut saja pengobatan alternatif Al Fashdu yang baru-baru ini santer menghiasi lini media sosial. Para praktisi Al Fashdu pun mulai banyak yang membuka praktek pengobatan yang bersumber dari 'Thibbun Nabawi' ini.

Thibbun Nabawi sendiri merupakan metode pengobatan Rasulullah SAW yang beliau berobat dengannya, atau untuk mengobati orang lain. Dikarenakan bersumber langsung dari Rasulullah SAW, keberadaan Al Fasdu kian dipilih oleh masyarakat. 

"Al Fashdu, pengobatan yang menjadi alternatif selain Bekam. Dimana metodenya lebih pas. Karena tempat pengambilan darahnya di pembuluh vena atau pembuluh balik," Ujar Nur Aini, Jum'at (20/12)

Nur Aini merupakan praktisi Al Fashdu asal Jombang, yang sudah membuka praktek sejak satu tahun silam. Ia menjelaskan cara kerja terapi Al Fashdu yang menitikberatkan pada pengambilan darah kotor yang terdapat pada pembuluh darah vena. 

Menurutnya, pada pembuluh darah vena tersebut, merupakan tempat darah yang telah digunakan oleh tubuh dan akan kembali menuju jantung. "Sudah pasti itu tempat darah kotor bersarang," jelasnya.

Sedangkan untuk bekam, lanjut ibu dua anak ini menjelaskan, darah yang diambil melalui pembuluh kapiler, yang mana pembuluh darah tersebut merupakan tempat bertemunya darah bersih dan darah kotor.

"Jadi kalau bekam itu, masih berpotensi darah bersihnya ikutan keluar," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, banyak dari pasiennya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuhnya usai melakukan terapi Al Fasdu. Untuk keluhan seperti kolesterol, sakit jantung, dan capek-capek.

"Untuk kondisi pasien dengan keluhan badan terasa capek-capek, usai di Fasdu, mereka bilang kalau badannya enteng. Sedangkan untuk keluhan sakit jantung dan kolestrol, yang sebelumnya merasakan nyeri di dada bagian kiri atas dan sesak, kini mulai berkurang sesaknya, serta lebih lega dan plong," ujarnya.

Dalam prakteknya, terapi Al Fasdu ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah vena. Biasanya proses ini dilakukan pada bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah vena yang besar seperti punggung tangan, kaki, dan juga area lipatan siku.

Darah yang mengucur keluar akan ditampung dalam sebuah wadah berbahan stainless. Nantinya, darah tersebut akan memiliki warna yang berbeda seperti merah gelap, merah terang, hingga menggumpal.

Menurut Nur Aini, darah yang keluar tersebut merupakan darah kotor yang menjadi sumber penyakit. Dengan keluarnya darah kotor melalui terapi Al Fasdu, ia meyakini bahwa tubuh akan menjadi sehat dan tidak ada keluhan sakit. 

Terkait untuk tarif dari pengobatan Al Fasdu, ia menyebutkan tidak mematok tarif khusus, terkecuali jika ia melakukan terapi di rumah pasien. Tarif tersebut disesuaikan dengan jarak tempuh menuju rumah pasien. Ia mengacu pada tarif ojek online yang saat ini bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja. 

Sedangkan tarif untuk terapinya sendiri, ia menyebutkan berbeda dengan biaya akomodasi. Terlebih ketika terapi Al Fasdu dilakukan bersamaan dengan kegiatan, seperti bakti sosial dan terapi Al Fasdu secara massal.

"Biasanya saya bilang seikhlasnya untuk kegiatan baksos. Tiap orang beda-beda sih kalau ngasih. Biasanya kalau terapi massal atau banyak orang, berkisar 80 ribu per orang," jelasnya.

Ia menegaskan tentang hal mendasar yang membuat dirinya menjadi seorang terapi, tak lain karena ia ingin memberikan manfaat untuk umat di sisa umurnya. 

"Motivasi saya cuma satu, saya ingin disisa umur ini, bisa memberi manfaat untuk umat, bisa menerapi keluarga dan masyarakat," tutupnya. 








Komentar

  1. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino"

    BalasHapus

Posting Komentar