Indonesia Juga Punya Nuklir Loh, Yuk Kita Simak Penggunaan dan Pengawasannya Berikut Ini...

Foto Dokumen Pribadi

Ekspresi di atas bukan suatu hal yang lebay yah gaes, tapi fakta yang aku alami manakala mendengar kata "nuklir". Berbagai macam gambaran mengerikan (bom, perang , radiasi, dll) menggelayuti pikiranku. Film-film action hollywood yang menjadi tontonan favoritku, menjadi salah satu faktor pendukung yang memperburuk imajinasi tentang nuklir.

Selain itu, masih teringat jelas pelajaran sejarah tentang tragedi pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada 1945. Waktu itu aku masih di bangku sekolah dasar. Jadi, ingatanku masih sangat kuat di usia tersebut. Bahkan sampai sekarang pun masih teringat jelas penjelasan tentang peristiwa bom atom yang berhasil meluluhlantakan kedua kota di Jepang tersebut.

Hemm,..rasanya kok jadi sedikit tegang yah gaes kalau bicara soal nuklir dan dampak buruk yang ditimbulkannya. Mungkin karena kita selama ini belum banyak tahu. Jadi, bagaimana kalau kita berkenalan dulu dengan si nuklir ini, biar enakan gitu gaes suasananya.

Reaksi Fisi dan Fusi
Foto:Wikipedia


Apa sih nuklir itu? 

Sedikit flashback ke pelajaran fisika mengenai atom nih gaes, masih ingat kan kalau atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur kimia, atau bisa disebut sebagai suatu satuan dasar dari sebuah materi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "nuklir" berasal dari kata nukleus yang berarti "inti". Dan nuklir itu sendiri merupakan sesuatu yang berhubungan dengan inti atom, atau pusat dari atom yang mengandung proton dan neutron.

Proton dan neutron sendiri memiliki ikatan energi yang sangat kuat. Pada proses pemecahan maupun penggabungan inti atom, nantinya akan menghasilkan massa antara awal sebelum terjadinya reaksi  atom dan sesudah terjadinya reaksi atom. Proses inilah yang disebut dengan defect massa. Sedangkan massa yang hilang akan berubah menjadi energi. Jadi, versi mudahnya nih gaes, nuklir adalah usaha apapun yang memaksa proton dan neutron terpisah atau tergabung. Sedangkan energi nuklir itu merupakan jumlah energi yang dihasilkan dari proses terpisah atau tergabungnya proton dan neutron.

Pusat Tata Surya "Matahari"
Foto:Wikipedia


Reaksi Nuklir

Reaksi nuklir sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi. Istilah fisi secara bahasa, berarti membelah suatu bahan menjadi dua bagian atau lebih. Reaksi Fisi terjadi ketika nukleus dari atom mengandung neutron lebih banyak dibandingkan proton, kondisi seperti ini sudah pasti tidak stabil, oleh karena itu partikel-partikel akan dikeluarkan dalam upaya menstabilkan diri. Selama proses reaksi ini, akan menghasilkan pancaran energi yang sering kita ketahui sebagai radiasi. Nah, PLTN yang selama ini kita kenal itu memanfaatkan reaksi ini untuk membangkitkan daya.

Keberadaan reaksi nuklir, sesungguhnya bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pusat tata surya kita: Matahari. Sinar matahari merupakan salah satu reaksi nuklir juga loh gaes, reaksi fusi namanya. Energi yang dihasilkan dari reaksi nuklir di Matahari, digunakan sebagai sumber energi utama di Bumi.

Peta Pemanfaatan Tenaga Nuklir
Foto dokumen BAPETEN


Nuklir di Indonesia

Keberadaan nuklir di Indonesia sangatlah berbanding terbalik dengan stigma negatif yang berkembang di masyarakat yah gaes..! Pemanfaatan teknologi nuklir saat ini lebih mengarah ke pengembangan ilmu pengetahuan, baik di bidang non-energi maupun di bidang energi dengan tujuan damai, dan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan pemanfaatan tenaga nuklir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berbagai bidang seperti kesehatan, industri, pengelolaan makanan, pertanian, peternakan, bahkan perikanan sudah mulai merasakan manfaat dari keberadaan nuklir.

Dalam pemanfaatan dan penggunaannya, Indonesia memiliki lembaga yang bertugas untuk mengawasi nuklir, "BAPETEN". Jika boleh berterus terang yah gaes, awalnya aku pun kurang paham apa itu BAPETEN. Terdengar baru dan asing di telingaku. Maklumlah gaes namanya juga ibu rumah tangga yang hanya akrab dengan nama-nama bumbu dapur beserta kroninya, upss,..!

Foto:Dokumen pribadi


Meskipun begitu, bolehlah ya si emak-emak berdaster seperti aku ini jalan-jalan keluar dapur untuk mengulik informasi tentang nuklir agar bisa bercerita pada masyarakat luas, minimal bercerita pada ibu-ibu pengajian RT lah yah.

Well,,,  aku bersama komunitas kesayanganku 'Tau Dari Blogger (TDB)' berkesempatan untuk mengikuti sebuah acara keren "Media Gathering bersama BAPETEN",
  unch,,,unch,,, senang banget...! Udah enggak sabar pengen cerita nih, langsung aja yuk kita kenalan dulu sama BAPETEN.

Foto Dokumen BAPETEN


Mengenal Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

Selasa, 25 Sepetember 2018, seusai beberes dan menyajikan sarapan buat keluarga, aku bersiap menghadiri acara gathering yang sudah kunanti sejak beberapa hari yang lalu. Pastinya masih terkait soal pemanfaatan dan pengembangan teknologi nuklir di Indonesia.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat, Retno Agustyah mengatakan, "Pemanfaatan tenaga nuklir memiliki risiko yang signifikan terhadap keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan. Oleh karena itu, pengawasan mutlak diperlukan. Sistem pengawasan yang efektif akan menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap makhluk hidup."

Ibu Retno sedang menjelaskan.
Foto dokumen BAPETEN


Undang-Undang No. 10/1997 tentang ketenaganukliran menyebutkan, bahwa tenaga nuklir menyangkut kehidupan dan keselamatan orang banyak. Oleh karena itu harus dikuasai oleh negara yang pemanfaatannya bagi pembangunan nasional ditujukan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dikarenakan sifat dari tenaga nuklir selain memberikan manfaat, juga dapat menimbulkan bahaya radiasi. Maka berdasarkan undang-undang tersebut pasal 4 dibentuklah sebuah lembaga yang diberi nama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

BAPETEN merupakan Lembaga Pemerintah non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. BAPETEN bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir. Termasuk menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi. Jadi, setiap kegiatan yang berkaitan dengan nuklir atau radiasi, WAJIB memiliki izin dari BAPETEN. Hal ini termasuk di dalamnya semua operator yang beroperasi menjalankan tugasnya juga wajib memiliki lisensi yang dikeluarkan oleh BAPETEN.

Pengawasan BAPETEN bertujuan untuk apa? 

* Menjamin kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman masyarakat;
* Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, dan anggota masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup;
* Memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir;
* Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir untuk menimbulkan budaya keselamatan di bidang nuklir;
* Mencegah terjadinya perubahan tujuan pemanfaatan bahan nuklir, dan
* Menjamin terpelihara dan ditingkatkannya disiplin petugas dalam pelaksanaan pemanfaatan nuklir.

Oh iya, sebagai salah satu contoh perizinan yang dilakukan oleh BAPETEN adalah dengan memberikan lisensi bagi rumah sakit atau klinik yang melakukan pelayanan radiografi, seperti CT-Scan, Rontgen atau Mammografi. Rumah sakit atau klinik yang sudah diperiksa kelayakannya akan memperolah stiker yang terdiri dari tiga warna: merah, kuning, hijau seperti foto di bawah ini. Jadi, sebelum melakukan tindakan radiografi, teman-teman bisa memeriksa terlebih dahulu stiker yang menempel di alat tersebut.

Stiker Keamanan
Foto dokumen Pak Qohhar BAPETEN


Namun, apabila teman-teman tidak menemukan keberadaan stiker itu, belum tentu juga klinik atau rumah sakit tersebut melanggar. Bisa jadi masih dalam proses uji kelayakan, so' jangan su'udzon dulu ya gaes! Mengenai daftar nama rumah sakit atau klinik yang sudah memiliki lisensi kelayakan dari BAPETEN, teman-teman bisa langsung mengakses secara online di website resmi www.bapeten.go.id

Sebagai badan pengawas, tugas yang diemban oleh BAPETEN sangatlah berat loh gaes, yakni memastikan keselamatan, keamanan, dan kedamaian pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Apalagi di era zaman now yang semakin mengglobal ini, potensi ancaman nuklir tidak hanya berasal dari dalam negeri saja. Justru yang paling besar berasal dari luar negeri.


Pak Qohhar (Kemeja Coklat)

Kepala Bagian Humas dan Protokol, Abdul Qohhar TEP menjelaskan bahwa, "Untuk mengawasi atau mencegah masuknya radiasi nuklir, BAPETEN membangun Radiator Portal Monitor (RPM) di seluruh pelabuhan Internasional, dan pos lintas batas negara. Termasuk juga dipasang di Istana Kepresidenan. Hasil dari pembacaan RPM tersebut akan dikirimkan melalui satelit ke Ruang Tanggap Darurat Nuklir Nasional di BAPETEN."

RPM di Pelabuhan
Foto dokumen BAPETEN


Ia melanjutkan, "Semua data-data radiologi tersebut dimonitoring di ruangan ini. Ketika terjadi perubahan data yang terlihat tidak biasa di layar monitor, maka BAPETEN segera melakukan koordinasi keselamatan dengan berbagai lembaga yang berwenang seperti BNPB, TNI/Polri, Kemenham, BNPT, Kemenkes, BATAN, BMKG, dan lain-lain. Apabila BAPETEN tidak sanggup menanganinya, maka data-data tersebut akan dikirimkan ke IAEA (International Atomic Energy Agency) yang berpusat di Vienna."

Ruangan Monitoring
Foto dokumen pribadi


BAPETEN Amankan ASIAN GAMES dari Potensi Radiasi Nuklir

BAPETEN turut serta mengamankan ASIAN GAMES 2018 yang baru saja usai digelar di Jakarta-Palembang. Tempat-tempat yang mendapatkan proteksi dari BAPETEN yakni Wisma Atlet Kemayoran, Kawasan GBK termasuk yang di dalamnya Stadion Utama, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Patriot, Pakansari, Jaka Baring, Jalak Harupat, termasuk Torch Relay. Pengamanan lain juga dilakukan di pusat-pusat keramaian yang dikunjungi atlet dan official peserta Asian Games.

BAPETEN malakukan pengamanan MPE,
 salah satunya saat ASIAN GAMES
(Foto dokumen BAPETEN)


Sedangkan pada bulan Oktober ini, BAPETEN juga melakukan pengamanan terhadap Forum Pertemuan IMF-World Bank di Bali, pada 8-14 Oktober 2018.

Kedua International Event tersebut merupakan salah satu wujud dari tugas dan peran BAPETEN yang turut serta dalam melakukan pengamanan Mayor Public Event atau MPE.

MPE adalah suatu kegiatan dalam level nasional maupun internasional yang melibatkan sejumlah besar sumber daya dan memerlukan perencanaan serta implementasi Rencana Keamanan yang maksimal. MPE ini bisa berupa pertemuan tingkat tinggi para petinggi negara, konser musik atau pesta olah raga.

Tentu saja MPE ini harus dijaga dan dilindungi. Karena gangguan terhadap MPE akan berpengaruh besar terhadap situasi ekonomi dan politik dalam negeri.

Gedung BAPETEN Jl.Gajah Mada no 9 Jakarta
Foto dokumen pribadi


Mengunjungi kantor BAPETEN

Siang itu kami diberikan kesempatan untuk visit office ke BAPETEN. Ruangan pertama yang kami masuki adalah Ruangan Tanggap Darurat Nuklir Nasional. Sebuah ruangan yang terdapat banyak sekali layar monitor berukuran besar yang selalu menyala 24 jam. Enggak hanya itu, terlihat juga beberapa peta yang menunujukkan laju dosis radiasi gamma. Di dinding bagian depan ruangan, tergantung dua buah jam dinding yang menunjukkan waktu yang berbeda yaitu Indonesia dan Vienna. Jadi, inilah ruangan yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Pak Qohhar.


Ruangan berikutnya yang akan kami kunjungi adalah sebuah tempat di mana BAPETEN menyimpan berbagai macam jenis alat canggih yang digunakan dalam proses pengawasan nuklir. Amazing...! itulah yang ada dalam benakku manakala melihat secara langsung alat-alat canggih tersebut. Dengan alat-alat inilah BAPETEN bekerja secara teliti dan serius untuk kesejahteraan dan keamanan negeri kita tercinta ini.



Oh iya gaes, ada kabar gembira nih buat teman-teman yang pengen bergabung dalam mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Panitia pelaksanaan Panselnas memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftarannya sampai dengan 15 Oktober 2018, untuk informasi selengkapnya bisa langsung mengunjungi link flyer di bawah ini yah.  


Yuuk,,,gaes. Bersma-sama kita awasi pemanfaatan tenaga nuklir agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.

Kunjungan ke BATAN bersama BAPETEN 

Usai berkenalan lebih dekat dengan BAPETEN, kami beserta rombongan pun berkesempatan untuk mengunjungi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Serpong. Rabu, 26 September 2018, dengan mengendarai bus bertuliskan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Keceriaan kami di dalam bus BAPETEN
Foto dokumen Bunda Yettie


By the way ,,, boleh sedikit curhat kan gaes,.? Terus terang pagi itu aku senang sekali...! Moment itu sengaja aku visualisasikan dalam bentuk video pribadi yang aku unggah di facebook. Wew,, berasa keren pastinya bisa naik bus BAPETEN, dan akan mengunjungi BATAN.

Kita sudah sampai di BATAN
Foto dokumen pribadi


Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN, merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BATAN mengoperasikan 3 buah reaktor nuklir di Indonesia, 2 buah reaktor Triga Mark II dan sebuah reaktor nuklir 30 MW di Serpong.


Sumur Reaktor Nuklir
Foko:Wikipedia


Pengalaman pertama memasuki ruangan Reaktor Nuklir

Awalnya memang sedikit menegangkan ketika bus yang kami tumpangi mulai memasuki kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Banten. Terlihat beberapa petugas serta merta memeriksa bus dan melakukan pengecekan kepada rombongan.

Para awak media,blogger,vlogger saat mendengarkan pengarahan,
 sebelum memasuki ruangan reaktor

Sebelum memasuki gedung utama reaktor nuklir, kami pun diberikan pengarahan dan pengenalan secara umum tentang kawasan reaktor nuklir terbesar di Indonesia ini. Sekaligus tata tertib dan evakuasi jika mengalami kondisi darurat.

Usai pengarahan, kami menuju gedung utama penelitian nuklir. Di kawasan ini , terdapat fasilitas utama yakni Reaktor Serba Guna GA.Siwabessy (RSG-GAS) dengan daya 30 MW. Gedung itu terlihat tua, namun masih tampak kokoh dengan cat berwarna abu-abu yang terpampang nama pendiri penelitian ini, Prof Dr Gerrit Agustinus Siwabessy, seorang ahli atom sekaligus Menteri Kesehatan pertam di Indonesia. Sebelum memasuki ruangan RSG-GAS, kami beserta rombongan tidak diperkenankan membawa masuk tas, ponsel, maupun kamera.

Jadinya, semua senjata kami sebagai seorang media dan blogger/vlogger dimasukkan ke dalam sebuah loker yang aman beserta kuncinya. Engga apa-apa dong, karena kami selalu menghormati dan mentaati semua prosedur yang berlaku. Toh semua itu juga untuk kebaikan bersama.

Foto dokumen BATAN di dalam ruangan reaktor

Enggak berhenti di situ saja, kami pun diharuskan untuk memakai pakaian khusus berwarna kuning lengkap dengan alas sepatunya. Tujuannya adalah untuk melindungi kita dari paparan radiasi yang mungkin terjadi. Oh ya, foto diatas bukanlah foto rombongan kami, melainnkan foto penduduk sekitar ketika berkunjung ke BATAN. Kira-kira persis seperti itulah baju yang kami pakai saat itu.

Terus terang, setelah memakai pakaian tersebut, ketegangan pun mulai terlihat di sebagian raut wajah teman-teman tak terkecuali diriku sendiri.

Tada,...this is it, pintu pun mulai dibuka, terlihat jelas pemandangan yang sangat langka. Inilah reaktor RSG-GAS, ruangan seluas 50 meter persegi itu terdapat beberapa mesin pengendali. Pada bagian tengah ruangan, terdapat lubang seperti sumur berdiameter sekitar 6 meter.

Di sumur itulah reaktor nuklir bekerja. Di tengah-tengah lubang itu terdapat batang aluminium pengendali reaktor nuklir yang terhubung ke dasar sumur sedalam 13 meter. Di dasar sumur itulah neutron ditembakkan ke uranium untuk menghasilkan neutron baru. Menurut Pak Purwadi, selaku Kasubdit Layanan Informasi, panas yang dihasilkan saat neutron ditembakkan ke uranium bisa mencapai 30 Megawatt (MW) Termal atau maksimal 10 Megawatt listrik. Jadi jika disederhanakan panas itu kalau digunakan untuk memutar baling-baling bisa menghasilkan listrik sebesar 30 MW."

Itulah mengapa sumur pendingin reaktor ini dikelilingi air murni (H2O), air itu terlihat begitu jernih dan teduh, seolah-olah memperlihatkan bahwa: enggak ada yang perlu ditakutkan di sini.

Wajah yang sedikit tegang tadi, kini berubah menjadi ceria.
Foto dokumen Pak Bambang BAPETEN

Wajah kami pun perlahan-lahan berubah menjadi tenang pula setelah melihat reaktor nuklir dari dekat. Meski kunjungan di reaktor itu tak lama. Sebelum meninggalkan ruangan reaktor, satu per satu dari kami memasuki sebuah alat yang berfungsi mendeteksi dan membersihkan tubuh kami yang mungkin sempat terpapar radiasi dari ruangan tersebut. Alhasil, kami semua bebas dari radiasi.

Emak-emak sahabat BAPETEN dan BATAN yang engga takut Nuklir
Foto dokumen Bund Meilia


Jadi, nuklir itu engga bahaya yah gaes. Karena semuanya dikendalikan dan dimonitoring oleh ahlinya, apalagi ada BAPETEN. Eksistensi BATAN pun sudah lebih dari 50 tahun beroperasi di Indonesia, dan semua reaktor nuklir yang ada tersebut aman-aman saja.

Aplikasi Pemanfaatan Nuklir oleh BATAN

Pemanfaatan nuklir di Indonesia sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai macam bidang yang pastinya sangat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti halnya di beberapa bidang sebagai berikut:

Varietas unggul
Foto:Wikipedia


Dalam Bidang Pangan

Aplikasi tehnik nuklir oleh BATAN di bidang pangan mencakup berbagai hal. Mulai dari pemulihan tanaman, pengendalian hama, pengawetan bahan pangan, efisiensi pemupukan, hingga produktivitas peternakan. Tujuannya adalah untuk menjawab tantangan masalah pangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Oh iya gaes,  pernahkah teman-teman menikmati beras IR64 (Irradiasi 64) atau IR36 (Irradiasi 36)... ?, jika pernah, ternyata beras jenis ini merupakan hasil dari irradiasi yang menggunakan tehnik nuklir loh. Dengan tehnik nuklir, BATAN dapat melakukan rekayasa genetika tanaman yang menghasilkan varietas unggul baru. Misalkan saja dari sisi produktifitas, umur genjah, kualitas beras yang semakin bagus, serta tanaman yang tahan terhadap hama semacam wereng, namun tetap aman dikonsumsi oleh manusia.

Foto dokumentasi:BATAN


Dalam Bidang Kesehatan

BATAN memiliki sejumlah peralatan riset kesehatan terkemuka untuk penelitian aneka penyakit. Sejak tahun 2011 misalnya, BATAN telah memiliki dan mengoperasikan kamera gamma untuk penelitian kanker payudara dan kanker prostat. Keunggulan dari alat tersebut adalah tingkat akurasi yang tinggi dan waktu analisa yang cepat.

Selain itu, masih banyak sekali alat-alat bantu diagnostik yang menggunakan teknologi nuklir. Seperti halnya yang sudah populer di masyarakat yakni: CT-scan, Rontgen, dan Mammografi. Sedangkan terkait dengan metabolisme tubuh, BATAN mengembangkan perangkat diagnostik uji tangkap kelenjar gondok atau thyroid up-take counter. 



Gedung Merah Putih BATAN(tempat irradiasi produk2)
Foto dokumen pribadi


Dalam Bidang Industri

Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri merupakan salah satu bentuk pemanfaatan radiasi yang ada pada zat radioaktif atau radioisotop. Radioisotop yang sangat menguntungkan tersebut, radiasinya mempunyai kemampuan untuk menembus bahan, pendeteksinya sangat peka, dan sifatnya sangat selektif.

Sesungguhnya masih banyak sekali loh gaes pemanfaatan teknologi nuklir yang dikembangkan oleh BATAN, yang semuanya itu bertujuan untuk terwujudnya kesejahteran masyarakat Indonesia. Teman-teman juga bisa mengunjungi website resminya di www.batan.go.id untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih banyak lagi.

Finally,,, perjalanan dua hari bersama BAPETEN dan BATAN merupakan pengalaman yang enggak akan pernah kulupakan.

Nuklir untuk Kesejahteraan
Foto dokumen pribadi


Ternyata di negeri tercinta ini memiliki institusi yang sangat membanggakan. Namun, masih banyak sekali yang belum tahu tentang keberadaan kedua institusi tersebut serta apa yang jadi tanggung jawabnya. Enggak jauh-jauh, aku pun awalnya juga belum mengetahuinya. Sampai akhirnya aku pun bisa memahami sesuatu yang mulanya aku anggap sesuatu yang mengerikan dan membahayakan. Oleh karena itu, penting sekali adanya sosialisasi dan edukasi secara berkala pada para awam.

Semoga sekelumit goresan tinta ini, mampu mengukir kesan positif dan mengikis stigma negatif tentang kamu,,,iya kamu,,,kamu yang populer itu loh, NUKLIR...!






Komentar

  1. Menarik nih infonya.. Kepengen deh jalan2 ke bapeten utk mengetahui ttg nuklir dn sejenisnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip,,,semoga BAPETEN lebih sering lagi ngadain sosialisasi Kak, biar kita jadi bersahabat ama Nuklir.

      Hapus
  2. infonya bagus banget dan bermanfaat jadi nambah ilmu mba... jd penasaran pengen ngeliat langsung...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuuk,,ikutin terus timeline ig nya BAPETEN Kak,,, siapa tau sebentar lagi akan ada gathering lagi pengenalan tentang Nuklir.

      Hapus
  3. Semoga BAPETEN lebih sering lagi melakukan gathering edukasi kepada masyarakat luas, agar bisa turut serta melakukan pengawasan nuklir di Indonesia yah mbak.

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Mantaap, kan ada BAPETEN yang ngawasin ,...

      Hapus
  5. kirain cuma di luar negeri yang punya nuklir.
    tapi keren, ya. bisa jadi referensi untuk pengetahuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuups,,, Indonesia keren banget Kak, ada BAPETEN n BATAN,, yuuk kepoin IG BAPETEN Kak, biar kita bisa turut serta memantau pemanfaat Nuklir di Negeri tercinta ini.

      Hapus
  6. Wah.. Ada Reuni Pelajaran kimia nya bun hehe... Sangat menginspiratif info nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kimia, sy dulu lemah dibidang tersebut Bund,hahhaha ssttt,...

      Hapus
  7. Syukurlah di Indonesia sudah Ada Bapeten ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,,yups, jadi tenang kita Kak. Apalagi alat-alat yang digunakan BAPETEN kita, canggig-canggih.

      Hapus
  8. kenapa sumur pendingin reaktornya harus dikelilingi air murni, gimana jadinya kalo diganti dengan air mineral atau air yg lain ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Itu bukan sumur, tapi kolam
      2. Di teras reaktor, ada banyak netron yg diperlukan utk reaksi fisi/pengoperasian reaktor. Kalo menggunakan air biasa, atau air mineral, maka kandungan yg ada di air bisa teraktivasi, shg bisa menimbulkan radiasi tambahan, atau bisa mencemari reaktor. Utk itu harus menggunakan air bebas mineral yg dijaga parameternya, untuk menghindari hal2 tsb di atas. (Jawaban langsung dr Pak Qohhar BAPETEN)

      monggo jika ada yg mau di sharingkan lagi Kakak.

      Hapus
    2. oh i see, parameter apa yg di pakai acuan agar air itu bisa dipakai di kolam pendingin reaktor, berarti tidak semua air murni bisa di gunakan ya kecuali dia sesuai dengan parameter yg ditentukan dari bapeten ?

      Hapus
    3. Bantu jawab ya mba... Utk parameter kolam, ada banyak parameter yang harus diperhatikan. Saya ambil contoh 2 aja, pH dan kondukonduktivitas termal. Kalo ada pengotor di air kolam, maka nilai parameter tsb akan berubah, dan air harus dimurnikan lagi

      Hapus
    4. berarti area disekitar kolam harus steril ya , gimana proses pemurniannya , apakah di keluarkan dulu dari kolam nya , jika keluarkan dan kolam kosong bagaimana suhu di reaktor , untuk menyetabilkan suhu reaktor apa hanya menggunakan air saja ?

      Hapus
    5. Kalau dibilang steril banget juga ngga, tapi lingkungan sekitar kolam sangat dijaga. Caranya? terlalu panjang kalo dijelaskan ��

      Untuk memurnikan air kolam, air disirkulasi dilewatkan filter utk menangkap pengotor2, dan dikembalikan lagi ke kolam, jadi tidak dikuras habis.

      Sedangkan utk menjaga suhu reaktor, hanya digunakan air dalam kolam yang disirkulasi utk menjaga temperaturnya. Mekanisme pendinginannya? Rada panjang juga kalau disampaikan di sini ��

      Hapus
    6. kalo ada kebocoran di kolam itu dan tidak bisa maksimal untuk cover reaktor , apa ada alternatif lain ?
      dan untuk kedepannya apakah akan ada pembahasan lebih lanjut tentang reaktor ini misal seperti apa mekanisme" yg dipakai bapeten sehingga masyarakat mengenal lebih jauh lagi , gimana keamanan dari reaktor dan pencegahan jika ada kerusakan

      Hapus
    7. Hampir semua desain reaktor, sdh mempertimbangkan kemungkinan kebocoran dan bagaimana penanganannya.

      Kalo ingin belajar lbh jauh terkait teknis reaktor yg ada di Indonesia, saya persilakan menghubungi BATAN.

      Utk pertanyaan seputar pengawasannya, bisa ditanyakan ke BAPETEN

      Hapus
  9. Kalau enggak salah, Indonesia sejak lama berniat bangun PLTN. Namun, belum terealisasi, dan menimbulkan perdebatan. Di satu sisi, pemerintah punya proyek ambisius, membangun pembangkit listrik kapasitas 35 ribu MW jangka lima tahun.

    Tapi, tampaknya sumber daya dari air, dan matahari akan lebih dipilih untuk menjadi sumber daya ketimbang nuklir.

    Yang juga jadi pertanyaan, Indonesia berada di Cincin Api Pasifik, daerah yang sering mengalami letusan gunung berapi dan gempa bumi. Jika PLTN itu jadi dibangun, bagaimana desain rancang bangun, teknologi, dan keamanannya dengan kondisi geografis dan alam Indonesia, yaaa?

    Maapp, numpang sedikit tanya dari pengetahuan saya yang minim soal nuklirrr...sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bicara PLTN, ada banyak aturan yang harus dipatuhi, bahkan hingga pemilihan lokasinya. BAPETEN telah menerbitkan berbagai perka yang mengatur masalah tapak PLTN, mulai aspek kegempaan, kegunungapian, hidroligi, meteorologi, bahkan hingga aspek ulah manusia. Silakan mengunjungi jdih.bapeten.go.id utk melihat lebih lanjut.

      Bicara gempa, kurang apa di Jepang? Tapi banyak juga PLTN di sana? Artinya, sebenarnya utk masalah lokasi, akan berkaitan erat dengan desain engineering dari reaktor yg akan dibangun. Tentu saja hal ini akan ada dampaknya dr sisi cost. Kalau terlalu mahal karena terlalu kompleks engineeringnya, tentu saja kurang efisien dr dr sisi harga kelistrikannya.

      Jadi pada prinsipnya, pemanfaatan tenaga nuklir harus memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan, tapi tentu saja tidak menghilangkan pertimbangan2 lainnya. Tapi teteepp.... SAFETY is NUMERO UNO. nomer 2? Safety lagi.... Nomer 3? Lagi2 safety.

      Terlepas ada PLTN atau tidak, BAPETEN harus siap siap utk melakukan pengawasan, dengan penyiapan aturan, peningkatan kapasitas sdm, tools utk evaluasi, dll

      Hapus
    2. Terima kasih atas penjelasannya. Apakah Pak Qohhar Bapeten yang menjadi narasumber penulis blog ini?
      Salam kenal Pak.

      Kebetulan saat ini saya sedang menonton opening
      ASIAN Para Games.

      Yang menjadi pertanyaan saya, apakah Bapeten juga ikut serta dalam pengawasan? Seperti halnya yang sudah dijelaskan penulis diatas,bahwa Bapeten juga memiliki tugas dalam event yang melibatkan banyak orang /MPE?

      Seperti yang saya ketahui di media sosial, saat ini Bapeten juga mengawasi di Bali IMF.

      Hapus
    3. Betul Pak. Salam kenal juga.

      Sebagai informasi, pengamanan MPE di Indonesia baru dimulai pada Asian Games yang lalu.

      Untuk pengamanan MPE, BAPETEN tidak bisa langsung turun Pak, namun kami berada di bawah komando teman2 pengamanan, dalam hal ini Detasemen KBR Brimob (atau dalam hal kehadiran vvip, di bawah paspampres). Keterlibatan BAPETEN dalam asian games yang lalu pun berdasar permintaan dr rekan2 pengamanan, demikian juga utk acara IMF di Bali, tentu saja dalam konteks mem-backup tugas teman2 di pengamanan, dan bukan sebagai personil garda terdepan.

      Utk asian para games, di mana tidak ada permintaan ke BAPETEN utk turut serta, kegiatan pengamanan nuklir dilakukan oleh rekan2 detasemen KBR Brimob.

      Utk mendukung hal tsb, dalam 2 tahun terakhir BAPETEN telah mengadakan berbagai pelatihan terkait keselamatan radiasi kepada personil KBR dr berbagai Polda di Indonesia. Dengan demikian, kami berharap kegiatan pengamanan tetap mampu dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku.

      Semoga menjawab

      Hapus
    4. Terima kasih sudah berkunjung Kakak,,,

      Iyah Kak, Alhamdulillah senang sekali bisa sharing secara langsung bersama Pak Qohhar, Kabag Humas dan Protokol BAPETEN.

      Jadi, waktu acara gathering, pihak BAPETEN memang sangat teliti dan serius (namun tetap friendly dalam menyampaikan informasi), baik dalam pengawasan TN, maupun upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut serta dalam pengawasan pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia.

      Sebagai salah satu contoh sederhana, ketika kita mendatangi laboratorium atau rumah sakit untuk melakukan rontgen maupun ct-scan, ada tanda stiker dari BAPETEN yang sudah saya tuliskan diatas.

      Semoga membantu yah Kak. :)

      Hapus
  10. Memang ada rencana di daerah Kalimantan. Wilayah ini tidak termasuk cincin api Pacific. Namun setahun lalu terjadi gempa di Kinabalu, akan tetapi semua terus akan di kembangkan pada wilayah yang bebas akan gempa. Jadi intinya nuklir aman, selama pemanfaatannya sesuai aturannya. Seperti reaktor di Batan hanya untuk penelitian dan juga nuklir di gunakan untuk bidang lainnya baik pertanian, kesehatan medis dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti BATAN bukan tempat produksi/proses pemanfaatan tenaga nuklir yak Pak.

      Sepertinya di foto penulis, ada ruangan proses radiasi produk. Saya lihat ada semacam kardus-kardus.

      Hapus
    2. Hai Kakak,, benar sekali ada foto kardus-kardus yang berisi produk.

      Salah satu tempat yang saya kunjungi bersama rombongan ke BATAN waktu itu adalah Gedung Merah Putih, tempat dimana proses irradiasi produk-produk seperti makanan, herbal, dsb.

      Mengenai produksi alat secara lengkap, kakak bisa mengunjungi website www.batan.go.id untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

      Terima kasih sudah berkunjung Kakak.

      Hapus
  11. Saya berminat nihh pengen bergabung dalam tim pengawasan dan pemanfaatan nuklir... gimana caranya ?? Hehe mohon dijawab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu2nya cara ya bergabung sebagai ASN BAPETEN ��

      Tapi tanpa bergabung pun, sebenarnya bisa juga teman2 turut melakukan pengawasan.

      Caranya?
      1. Kalau masuk ke klinik radiologi (ronsen, ct-scan, dll), tanyakan apakah sdh punya izin dr BAPETEN atau belum. Kalau belum, silakan cari klinik lain
      2. Utk klinik yg belum berizin tsb, mohon diinfokan ke bapeten, utk bisa dilakukan pembinaan, karena bisa jadi tidak adanya izin tsb karena kekurangtahuan pemilik klinik

      Hapus
  12. Bagaimana dengan padi yg diradiasi nuklir ?? Apakah aman untuk kesehatan ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. In sya Alloh aman. Utk mengetahui lbh lanjut dan lbh jelas lagi perihal rekayasa genetik pada padi2an ini, silakan langsung menghubungi ke BATAN

      Hapus
  13. Bicara nuklir jadi inget tentang film 2 luar ttg radiasi nuklir yg mengakibatkan adanya radiasi sprt makhluk lain yg disebut alien,

    Sebenarnya nuklir itu bisa berefek demikian kah?

    Karena hasil dari radiasinya dg bercampur zat lain shg mengakibatkn demikian ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Realitanya? Tidak ada dampak radiasi yang bisa sampai menimbulkan makhluk spt alien di film2 tsb (spt hulk misalnya). Mungkin memang akan ada kemungkinan perubahan genetis (yg akibatnya antara lain munculnya kanker, dll) atau mungkin akan timbul dampak yg langsung terlihat, misal spt luka bakar, melepuh, dll

      Itulah mengapa pemanfaatan TN harus diawasi, shg dampak2 tsb tidak terjadi

      Hapus
    2. Nuklir kan diawasi ya?? Lalu akankah ada efek samping terkait hal ini?
      Misalnya dr adanya bapeten n mengakibatkan efek lain misal kebocoran pd pemeriksaan, akankah ada quality control yg memang concern di sana. Utk mengantisipasi kebocoran tersebut.
      Shg adanya efek samping pd penyakit lain seperti kanker bisa dihindari..

      Oh ya, luka bakar terkait efek dr nuklir kan lumayan tuh..

      Mungkin ada upaya dari bapeten utk menyebarluaskan info dg menggunakan bahasa film ke masyarakat kah?

      Hapus
    3. Justru pengawasan BAPETEN dimaksudkan agar pemanfaatan TN tidak menimbulkan dampak2 negatif yang tidak kita inginkan, apapun itu bentuknya.

      Penyebarluasan info apa nih maksudnya?

      Kalau info terkait pengawasan, saat ini sedang direncanakan utk membuat iklan layanan masyarakat, yg berisi pesan2 pengawasan TN

      Hapus
    4. Terima kasih sudah di bantu berdiskusi Pak Qohhar.
      Buat Kakak yang masih penasaran dengan pengawasan Tenaga Nuklir, bisa juga mengunjungi website www.bapeten.go.id

      Hapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. penggunaan laser dalam dunia kecantikan untuk regenari sel, apakah itu juga memanfaatkan nuklir? Jika iya, apakah ada efek sampingnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Hai Kakak, untuk laser sendiri bukan termasuk Tenaga Nuklir.

      Seperti halnya dengan cahaya, laser bisa merambat TANPA melalui medium, dan perpindahan energinya disebut radiasi.

      Mengenai penggunaan laser dalam dunia kecantikan, salah satunya untuk membantu menghilangkan bopeng dan juga flek hitam. Di klinik2 kecantikan sangat membantu dalam proses regenerasi sel baru.

      Terima kasih sudah berkunjung Kakak.

      Hapus
  16. Jadi, saya pernah baca tentang efek radiasi pada terapi penderita kanker, kok efek sampingnya bisa merusak sel2 baik dalam tubuh juga?
    Yang menjadi pertanyaan kedua, apakah pihak Bapeten juga ikut serta dalam pemberian saran kepada pihak BATAN, yang memproduksi alat2 kesehatan dengan /memanfaatkan tenaga nuklir, agar lebih ramah lagi atau lebih minim efek samping untuk penderita kanker?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung yah Kak.

      Mengenai peralatan medis, mungkin Kakak bisa berdiskusi secara langsung di website BATAN www.batan.go.id untuk informasi lebih lengkapnya.

      Semoga bisa membantu Kak. :)

      Hapus
    2. Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh teknologi akan membawa efek samping, di samping manfaat. Hal ini juga berlaku dalam pemanfaatan TN, salah satunya yang sdh Bp/Ibu sebutkan.

      Oleh karena itu pemanfaatan TN harus diawasi shg tidak menimbulkan efek samping yg lebih besar dari manfaat yang akan diterima.

      Hapus
    3. Sudah puluhan tahun hidup di Indonesia, tapi baru tau ada Bapeten n Batan. Apa memang gw kurang update or emang sosialisasi belom menjangkau ke kita2 yah? Hemmm,,. Secara Indonesia luas banget

      Hapus
    4. BAPETEN n BATAN akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara kontinue Kak. Untuk update tentang pernukliran, kakak bisa mengunjungi www.bapeten.go.id

      Hapus
  17. TugasTBapeten adalah dalamdhal pengawasan penggunaan nuklir khususnya yang dilakukad oleh Batan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah dibantu menjawab Kak Sob,.. Benar sekali Kakak, pihak BAPETEN bertugas untuk mengawasi pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia, termasuk BATAN.

      Hapus
  18. Mau tanya nih, apa ada fungsi untuk dunia kecantikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kak,,.. Pemanfaatan Tenaga Nuklir dalam dunia kecantikan salah satunya untuk sterilisasi produk kecantikan dengan menggunakan iradiasi yang kemarin sempat kami kunjungi di gedung irradiasi BATAN.

      Semoga menjawab.

      Terima kasih sudah berkunjung yah Kakak.

      Hapus
    2. Kan banyak industri yg memproduksi produk kecantikan tuh, apakah mereka punya alat irradiasi sendiri? Ataukan harus di radiasi ke batan semua?
      Trus apa bapeten juga ngawasin semua alat2 radaisi yg digunakan tsb?

      Hapus
    3. Hampir semua alat yang menggunakan Tenaga Nuklir di awasi oleh BAPETEN Kak.

      Untuk perusahan pengguna alat radiasi, sy juga belum tau datanya Kak.

      Hapus
    4. Bu Heni, sejauh pengetahuan kami, belum ada industri produk kecantikan yang memiliki iradiator sendiri. Mungkin ini dikaitkan dengan cost benefit analysis dari perusahaan bersangkutan, apakah lebih ekonomis membangun iradiator sendiri, atau mengiradiasikan produknya.

      Untuk proses iradiasi, selain BATAN ada juga fasilitas iradiasi yang dimiliki oleh swasta, dan ini sudah beroperasi cukup lama. Untuk iradiator merah putih BATAN, baru diresmikan tahun 2017 kemarin, jadi masih brand new yah.

      Siapa pun pemiliknya, siapapun operatornya, sesuai UU yang berlaku, seluruh alat2 yang mengeluarkan radiasi pengion akan diawasi oleh BAPETEN

      Hapus

  19. Jd ternyata banyak manfaat dr nuklir yg mesti di sosialisasika kpd masyarakat umum ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bu, dan selama ini BAPETEN dan Batan juga sdh melakukan berbagai sosialisasi. Hanya memang mungkin hasilnya belum maksimal, karena berbagai keterbatasan yang kami miliki, dibanding luas dan dan besarnya Indonesia.

      Oleh karena itu kami mencoba mencari cara lain, salah satunya dengan menggandeng teman2 blogger shg kami berharap informasi terkait pemanfaatan dan pengawasan TN bisa mencapai khalayak yg lbh luas.

      Hapus
    2. Yuups,,bener banget Kak.

      Awalnya sy juga belum tau kak,, Alhamdulillah setelah sosialisasi dari BAPETEN, sy bisa bercerita melalui tulisan ini.

      Terima kasih sudah berkunjung yah Kak.

      Hapus
  20. Asiknya berpetualang baru dengan mendatangi batan . kebanyakan pengaruh nonton film kita jadi was was terhadap nukril. Padahal nukril an an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaps bener mba, emang kalo di film2 barat biasanya erat dengan penggunaan yg negatifnya. Padahal positifnya banyak banget.

      Hapus
  21. Yups, saya pernah berhubungan dengan pengobatan nuklir juga. Awalnya ngeri-ngeri gimana gitu, tapi ternyata nuklir juga mananfaat banget untuk medis lho.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah mba Eka, pemanfaatan tenaga nuklir di bidang kesehatan semakin berkembang. Dan tentunya sangat membantu sekali untuk pengobatan maupun terapi.

      Hapus
  22. Informasinya sangat bermanfaat mba. Terutama buat orang seperti diriku yang terakhir belajar soal nuklir pas sd.
    Senang deh melihat perkembangan Indonesia yang semakin maju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. HHihihi sama kyak aku mba.

      Yups,,,seneng n bangga banget punya dua lembaga keren yang khusus menangani pernukliran di Indonesia.

      Hapus
  23. Waaah dapat info yang bagus bgt niih.. jadi lebih tau ttg nuklir dan batan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,, semoga bermanfaat informasinya yah mba Endah. Indonesia punya BATAN dan BAPETEN,,,, keren banget kan :)

      Hapus
  24. Allhamdhullilah udah ada bapeten yg memantau nuklir, karena indonesia butuh bgt nuklir dan dampak positif adanya teknologi nuklir punn dalam kehidupan sehari-hari juga ada namun masyarakat belum menyadari itu hihihi, contohnya dari segi bidan pangan, medis, energi. Batan jugaa buat eksperimen kan menciptakan beras yang dimutasi dengan radiasi nuklir. Apalagi sekarang udah ada bapeten hihihi informasinya bagus banget tante

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah,,, ada Feni di sini. Surprise banget,,,Feni udah baca artikel tante. Jangan lupa ceritain ke teman-teman Feni yah, kalau nuklir di Indonesia itu engga bahaya jika diawasi oleh BAPETEN.,,,

      Oh yah Fen, tante titip salam yoh buat bu Endang (Guru Fisika SMAGA) , aku beberapa hari ini rindu dengan beliau dan fisika.

      Hapus
    2. Wihhh iyaa tante nanti aku sampaikan ke bu endang, aku suka bgt baca artikel ilmu pengetahuan apalagi topiknya tentang nuklir. Btw, Batan juga ngeluarin produk tentang kesehatan yaa tante? Dan yg lebih hebat lagi produk kesehatannya itu menggunakan teknologi tenaga nuklirr, aku jugaa pernah bacaa dan mengikuti informasinya klo almarhum Julia Perez juga memakai produk dari Batan namanya sm-edtmp obat ini jugaa bisa menggantikan morfin yg kegunaanya untuk meredahkan nyeri, hebat deh pokoknya Batan dan Bapeten, bangga Indonesia sudah punya kantor Bapeten

      Hapus
    3. Siip,, iyah Fen emang pemanfaatan TN di Indonesia saat ini, mengalami perkembangan yang sangat signifikan terkhusus di dunia kesehatan.

      Aiih Feni,, seneng banget deh lihat Feni suka baca artikel ilmu pengetahuan. Cocok banget masuk jurusan IPA.

      Semangat dan sukses terus buat Feni.,,,

      Hapus
  25. TN jg ada dlm alkes sprti pemeriksaan diagnosti radiology, pertanyaan sy mengapa petugas radiology saat melakukan pemeriksaan khususnya laki² sll memakai baju khusus untuk melindungi diri dr radiasi sedangkan untuk pasien tidak(diluar area yg ingin diperiksa), jd bagaimana sbnrnya efek radiasi yg ditimbulkan oleh alat² radiology meskipun sbnrnya sdh ada label stiker hijau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Nelly,,, kita tunggu penjelasan lengkap dari BAPETEN yak..,

      Hapus
    2. Terima kasih atas pertanyaannya bu Nelly, dan trima kasih juga ke bu Aida yang sudah membuat rame dan menarik issue pemanfaatan serta pengawasan TN ini. Mudah2an makin banyak masyarakat Indonesia yang paham, dan tidak parno lagi dengan yang namanya TN, walau tetap harus berhati2.

      Terkait pertanyaan Bu Nelly, pada prinsipnya radiasi pengion yang ditimbulkan oleh peralatan apapun (ronsen, radioterapi, mammography, CT-scan) bersifat merusak sel tubuh. Namun demikian, secara alami tubuh memiliki kemampuan utk meregenerasi sel yang rusak tersebut. Itulah mengapa, pemanfaatan TN harus diawasi dengan benar, sehingga tidak membahayakan keselamatan, bukan hanya terhadap pasien, namun juga kepada pekerja, maupun ke lingkungan.

      Keberadaan stiker hijau, kuning, dan merah tidak akan merubah risiko tsb.

      Hanya saja, ketika stiker hijau yang ditemui, maka risiko radiasi akan bisa dijaga. Satu contoh, ketika ingin foto thorax, maka gambar yang diperoleh adalah posisi thorax, karena radiasi benar2 terarah ke thorax. Hal ini karena pengoperasian TN di lokasi tsb telah memenuhi standar2 yang berlaku.


      Berbeda kalau stiker merah yang ada. ketika dikehendaki foto thorax, akibat arah radiasi tidak terjaga, bisa kemungkinan yang diperoleh adalah gambar kepala, dll, sehingga harus diulang. dengan demikian terpaksa 2x atau lebih kena radiasi. Sesuatu yang seharusnya dihindari. Mengapa hal ini mungkin? karena biasanya yang mendapatkan stiker merah adalah mereka yang belum memiliki izin dari BAPETEN, atau pengoperasian TN di lokasi tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

      Jadi stiker merah, kuning, dan hijau hanyalah penanda, apakah peralatan tersebut layak digunakan atau tidak, tanpa menimbulkan efek terhadap keselamatan. Sebagai tambahan informasi, hal ini pun (penempelan stiker) merupakan sistem baru yang digunakan BAPETEN (mungkin baru skitar 4 tahun terakhir), sehingga terdapat kemungkinan ada fasilitas2 yang BELUM ditempel stiker keselamatan tersebut, dikarenakan inspektur BAPETEN belum berkesempatan untuk melakukan inspeksi di fasilitas tersebut.

      Terlepas dari keberadaan stiker, lebih penting lagi adalah informasi apakah fasilitas tersebut SUDAH memiliki izin dari BAPETEN atau belum. Hal ini yang kami harapkan bisa menjadi mind set di masyarakat, ketika masuk ke suatu klinik radiologi. Seperti halnya mind set yang sdh terbentuk ketika masyarakat ingin membeli makanan di swalayan, yang dilihat otomatis adalah tanggal kadaluarsa dan izin edar dr BPOM misalnya.

      Salah satu parameter keselamatan telah memenuhi standar atau belum, bisa dilihat dari perlindungan terhadap petugas radiologinya. Sesuai standar, petugas radiologi TIDAK BOLEH terkena paparan radiasi, karena pada saat tersebut dia TIDAK BERHAK untuk menerima radiasi. Mungkin bu Nelly bisa melihat pada saat proses ronsen, petugas bersembunyi di balik sebuah bilik, hal ini untuk mencegah ybs menerima radiasi yang tidak perlu. Sama halnya dengan keluarga pasien yang mendampingi (misal pasien adalah anak2), sesuai standar, mereka harus diberikan baju pelindung sehingga paparan radiasi tidak mengenai ke organ2 yang rentan.

      Mudah2an menjawab

      Hapus
    3. Terimakasih pak atas penjelasannya alkhamdulillah semoga bisa menjawab pertanyaan² orang awam terkait radiasi saat pemeriksaan radiology, bahwa ini aman dn terpantau oleh BAPETEN.

      Untuk penulis Hai Aida good job smoga sll menjadi inspirasi. 😉

      Hapus
    4. Sama2 Ibu, terima kasih atas pertanyaannya. Mdh2an bu Nelly berkenan juga utk menyebarkan informasi yg sdh diperoleh ke lingkungan sekitar, minimal di lingkungan keluarga.

      Bila ada pertanyaan lebih lanjut, kami persilakan utk menghubungi kami via email di info@bapeten.go.id

      Hapus
    5. Maaf baru balas,..

      Terima kasih atas penjelasannya Pak Qohhar.

      Alhamdulillah, semoga bermanfaat informasinya yah Nell,,,

      Aamiin,,,Makasih banyak atas doanya. Sukses selalu buat Nelly.

      Hapus

  26. Menarik sekali informasinya ,sy jd tau banyak ttg nuklir n penggunaannya,,,semoga lain waktu ngadain gathering nasional ya BAPPETEN,,,,klo boleh d tunggu undangannnya,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung Kak,,,

      Semoga informasinya bermanfaat dan bisa menceritakan informasi tentang TN pada keluarga dan sahabat.

      Hapus
  27. Nuklir untuk energi kedepannya ya mbaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah mba' , Masih pro kontra terkait TN untuk energi di Indonesia.

      Terlepas dari itu, BAPETEN selalu siap untuk mengawasi pemanfaatan TN untuk kesejahteraan.

      Hapus
  28. Jendela ilmu yang sangat bermanfaat sekali. Setidaknya memang benar ciptaan Tuhan semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk yang dibahas oleh penulis. Terimakasih dan ditunggu publikasi selanjutnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,, Terima kasih telah berkunjung yah Kak.

      Insyaa Allah,,ditunggu tulisan berikutnya.

      Sukses buat Ka' Hilda.

      Hapus
  29. Keberadaan bapeten saat ini, apakah pernah mengalami atau menemui pelanggaran dari pemanfaatan tenaga nuklir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kak,,, mengenai ada tidaknya pelanggaran di lapangan terkait pemanfaatan TN, sebentar ya Kak, sy tanyakan langsung ke pihak BAPETEN. Kita tunggu penjelasan dari BAPETEN ya Kak.

      Terima Kasih sudah mampir Kak.

      Hapus
    2. Fungsi BAPETEN sebagai Regulator, Iisensi dan Inspeksi.

      Hapus
    3. Saya coba cari di Mba Google seperti Bapeten belum mengalami hal serupa yang terjadi di India, Russia dan Jepang. Karena memang tidak ada reaktor nuklon untuk PLTN hanya untuk penelitian saja dan ini terkait dengan regulasi. Kalau lisensi adalah memberikan izin penggunaan alatalat- yang berhubungan dengan radiasi seperti kesehatan, pertanian, dll. Kalau Inspeksi seperti pemasangan RPM (Radiasi Portal Monitor) di pintu masuk/keluar Indonesia seperti pelabuhan, bandara atau perbatasan negara. Begitu juga pengamanan saat Asia Games 2018 Jakarta Palembang dan IMF-WB di Bali terhadap bahaya nuklir. Alhamdulliah...aman

      Hapus
    4. Terima kasih banyak Pak Sobari sudah bantu menjelaskan secara lengkap.

      Sukses terus ya Pak. Semoga selalu menjadi inspirasi.

      Hapus
    5. Dari data yang ada di kami, sampai dengan akhir 2016, terdapat 23 macam kasus pelanggaran (yang mayoritas terkait dengan perizinan), dan sudah diputus di pengadilan sebanyak 15 kasus. Namun maaf kami tidak mengikuti perkembangan kasus utk 6 pelanggaran tersisa. Sedangkan utk pelanggaran baru, hingga thn 2018, kami tidak menerima info proses penegakan hukum tsb.

      Utk kasus kecelakaan, alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan kejadian kecelakaan/insiden, dan ke depannya, mudah2an tidak pernah ada kejadian kecelakaan yang melibatkan TN di republik tercinta

      Hapus
    6. Terima kasih banyak atas penjelasannya Pak Qohhar.

      Semoga menjawab yah Kak Alvina.

      Hapus
    7. Siap, terima kasih informasi Pak Sobari dan Pak Qohhar bisa nambah wawasan baru nih

      Hapus
    8. Sama2 Ibu Alvira. Semoga yg kami sampaikan ada manfaatnya. Dan tidak kalah penting kami berharap pengetahuan baru yang diperoleh bisa ikut disebarkan ke lingkungan di sekitar Bapak/Ibu

      Hapus
  30. Keberadaan Irradiasi untuk packing produk frozen food sangatlah membantu perkembangan bisnis makanan olahan di Indonesia.

    Saya sangat mengapresiasi keberadaan Bapeten sebagai Badan Pengawas TN untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Saya berharap, baik Bapeten maupun Batan, lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarat agar lebih terbuka paradigmanya mengenai pemanfaatan TN yang begitu luas dalam segala bidang.

    Good Job, n Sukses selalu untuk Bapeten, Batan, dan Penulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanalloh ada Bu hj.Esti,,..

      Alhamdulillah, seneng banget tulisan sy dibaca oleh pengusaha yang selalu menginspirasi saya.

      Terima kasih atas doanya yah Bu, Sukses selalu buat Ibu sekeluarga.

      Hapus
    2. Terima kasih atas apresiasinya bu Esti.

      Terkait sosialisasi, baik BAPETEN maupun BATAN tetap akan melaksanakan kegiatan sosialisasi, meski banyak keterbatasan yang kami hadapi. Dukungan dari masyarakat sangat kami harapkan dalam hal ini, at least bisa membantu menyebarluaskan informasi yg sdh diterima terkait BAPETEN, BATAN, maupun pemanfaatan TN dan pengawasannya

      Hapus
    3. Terima kasih atas informasi dan penjelasannya Pak Qohhar. In syaa ALLAH,,,semoga ikut bisa membantu sosialisasi.

      Karena sedekah itu tak melulu soal materi. Informasi yang bermanfaat pun terhitung sedekah

      Hapus
  31. Aamiin ,, sama2 Mbak Aida

    BalasHapus
  32. reaktor nuklir kan termasuk mesin , bahan bakar apa yg digunakan agar reaktor itu berfungsi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kak, Reaktor merupakan tempat dimana dimana berlangsungnya sebuah reaksi nuklir itu sendiri.

      Mengenai reaksi nuklir, ada 2 jenis yaitu reaksi fusi dan fisi yang sudah dijelaskan di artikel.
      Semoga menjawab,,,, Terima kasih sudah mampir Kak.

      Hapus
    2. Sebetulnya reaktor tidak bisa digolongkan sebagai mesin yah, karena hanya merupakan tempat terjadinya reaksi. Ketika bicara reaksi kimia, maka tempat terjadinya disebut reaktor kimia. Sedangkan dlm konteks yang kita bicarakan, karena reaksi yang terjadi adalah reaksi nuklir, maka tempat terjadinya reaksi disebut reaktor nuklir.

      Untuk 'bahan bakar' yang nanti akan direaksikan, pada umumnya adalah Uranium. Namun saat ini Batan sedang melakukan riset untuk mengembangkan bahan bakar reaktor nuklir dari unsur Thorium. Ada juga unsur lain yang biasa digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir, yaitu unsur Plutonium.

      Keseluruhan bahan bakar tersebut, prinsipnya sama, akan bereaksi ketika ditembak oleh neutron

      mudah2an penjelasan singkatnya bisa diterima

      Hapus
  33. Waaa jadi nambah ilmu dng membaca artikel ini ,bahasanya bagus dan mudah di cerna... sukses terus ya mbk aida, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin,,, Terima Kasih atas doanya.

      Alhamdulillah, semoga bisa menceritakan informasi tentang pemanfaatan dan pengawasan Tenaga Nuklir di Indonesia kepada keluarga dan teman-teman yah mbak.

      Sukses buat mbak.

      Hapus
  34. Bermanfaat artikelnya, panjang dan jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,,Terima kasih sudah berkunjung Kak Hatta.

      Hapus
  35. Menambah wawasan, artikelnya sangat bermanfaat, aku jadi tau nuklir itu apa dan penjelasan manfaatnya. Tks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,, Terima Kasih atas kunjungannya Kak Desty,

      Hapus
  36. Baru tahu saya ada nuklir di Indonesia dikira cuma korsel doang

    BalasHapus

Posting Komentar