![]() |
Ilustrasi Parkinson (Foto: Google) |
Seringkali saya bertemu dengan orang lanjut usia (lansia) yang tampak susah berjalan, pun bergetar anggota badannya. Kalau kata nenek saya, lansia yang susah berjalan dan bergetar tubuhnya itu disebut 'Buyuten' alias penyakit tua. Sedangkan dalam ilmu kedokteran, kondisi tersebut diatas merupakan ciri-ciri dari adanya penyakit Parkinson.
Terus terang, istilah Parkinson memang sudah tak asing lagi ditelinga saya. Namun, tentang apa itu parkinson, saya baru tau ketika mengikuti seminar di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 07 November 2019.
Tema yang diangkat dalam seminar yang dihadiri oleh puluhan teman-teman Blogger dan Vlogger ini, bertajuk "Mengenal Parkinson". Mulai dari pengertian, pengobatan, hingga cara pencegahannya. Semuanya akan dikupas tuntas bersama dokter spesialis syaraf yang berpengalaman.
Apa itu Parkinson?
Menurut dr.Sukono Djojoatmodjo,Sp.S, Parkinson merupakan penyakit syaraf yang memburuk secara berkala. Penyakit ini banyak diderita oleh orang lanjut usia, yang menyebabkan menurunnya kemampuan gerak yang terus memburuk dan berkepanjangan.
Dokter Sukono juga menjelaskan, jumlah dari penderita Parkinson akan terus bertambah tiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 2,6 juta orang yang terkena Parkinson pada tahun 1990. Sedangkan pada tahun 2015, mengalami kenaikan yang signifikan yakni 6,5 juta.
Parkinson banyak menyerang mereka yang berusia diatas 60 tahun. Presentasinya, 55 persen berjenis kelamin laki-laki, sisanya adalah perempuan.
Meski demikian, Parkinson juga dapat dialami oleh siapa saja, bahkan mereka yang berusia dibawah 60 tahun. Sebut saja Muhammad Ali. Petinju legendaris ini, terkena Parkinson diusianya yang ke 42 tahun. Muhammad Ali bertarung melawan Parkinson selama 32 tahun, hingga pada akhirnya meninggal dalam usia 74 tahun.
Penyebab dan Gejala Parkinson
Dokter Sukono menjelaskan lebih lanjut tentang faktor penyebab dari penyakit Parkinson adalah menurunnya fungsi organ tubuh, khususnya sel syaraf di otak karena faktor penuaan (degeneratif).
Tak hanya itu saja, faktor lainnya juga bisa disebabkan karena menumpuknya berbagai macam zat polutan yang terdapat pada makanan dan minuman cepat saji yang sering kita konsumsi. Selain itu, faktor keturunan (genetik), dan juga trauma pada otak, juga bisa menjadi sumber pencetusnya.
Menurut dokter Sukono, gejala Parkinson terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Gejala Gangguan Motorik seperti Gemetar (tremor), kekakuan gerak (rigidity), kelambanan, dan mudah jatuh.
2. Gejala Non Motorik seperti gangguan penghidu (membau), gangguan tidur, sulit BAB, depresi, mudah mengantuk, halusinasi, tekanan darah rendah, dan gangguan jiwa.
3. Gejala lainnya seperti ekspresi wajah kaku, cenderung membungkuk, keseimbangan terganggu, yang dimulai dari sisi badan.
Pengobatan dan Terapi yang Harus Dijalani
Tuhan menurunkan penyakit bersamaan dengan obatnya. Itulah kalimat penyejuk bagi mereka yang saat ini sedang sakit. Tak terkecuali bagi penderita Parkinson.
Masih menurut penjelasan dari dokter Sukono, beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien diantaranya, bisa melalui oral dengan mengonsumsi obat-obatan. Penggunaan obat infus yang dimasukkan kedalam lambung, hingga melakukan operasi pembedahan Deep Brain Stimulation (DBS).
Beberapa metode pengobatan tersebut, dapat dilakukan di beberapa Rumah Sakit di Indonesia. Salah satunya Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Di Rumah Sakit ini, ada dokter spesialis syaraf yang khusus untuk menangani Parkinson. Bahkan, penanganan untuk penyakit ini sudah tercover oleh BPJS Kesehatan. Jadi, bagi warga Jakarta yang memiliki anggota keluarga yang menderita Parkinson, bisa langsung mendatangi Rumah Sakit Jatinegara. Karena, baik dokter maupun peralatan medis yang dimiliki oleh rumah sakit ini, tergolong lengkap dan modern.
Pencegahan Penyakit Parkinson
Sebelum Parkinson bertengger di tubuh, alangkah baiknya jika melakukan pencegahan sejak dini. Dokter Sukono menyarankan untuk senantiasa mengonsumsi makanan-makanan yang masih fresh, bukan makanan hasil olahan. Selain itu, melakukan kegiatan fisik seperti olah raga, hingga banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyarankan untuk mengonsumsi lima jenis sayuran dan buah-buahan setiap harinya loh.
Intinya, menjadi tua itu sebuah kepastian yang tak bisa dihindari oleh setiap manusia. Namun, menua dalam kondisi sehat, bisa diwujudkan dengan ikhtiar menjaga kesehatan jasmani dan rohani sejak dini. Salah satunya dengan cara, membiasakan diri untuk selalu berfikir positif, dan menerapkan pola hidup sehat.
Tuhan menurunkan penyakit bersamaan dengan obatnya. Itulah kalimat penyejuk bagi mereka yang saat ini sedang sakit. Tak terkecuali bagi penderita Parkinson.
Masih menurut penjelasan dari dokter Sukono, beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien diantaranya, bisa melalui oral dengan mengonsumsi obat-obatan. Penggunaan obat infus yang dimasukkan kedalam lambung, hingga melakukan operasi pembedahan Deep Brain Stimulation (DBS).
Beberapa metode pengobatan tersebut, dapat dilakukan di beberapa Rumah Sakit di Indonesia. Salah satunya Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Di Rumah Sakit ini, ada dokter spesialis syaraf yang khusus untuk menangani Parkinson. Bahkan, penanganan untuk penyakit ini sudah tercover oleh BPJS Kesehatan. Jadi, bagi warga Jakarta yang memiliki anggota keluarga yang menderita Parkinson, bisa langsung mendatangi Rumah Sakit Jatinegara. Karena, baik dokter maupun peralatan medis yang dimiliki oleh rumah sakit ini, tergolong lengkap dan modern.
Pencegahan Penyakit Parkinson
Sebelum Parkinson bertengger di tubuh, alangkah baiknya jika melakukan pencegahan sejak dini. Dokter Sukono menyarankan untuk senantiasa mengonsumsi makanan-makanan yang masih fresh, bukan makanan hasil olahan. Selain itu, melakukan kegiatan fisik seperti olah raga, hingga banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyarankan untuk mengonsumsi lima jenis sayuran dan buah-buahan setiap harinya loh.
![]() |
Foto bersama 70 Sahabat Blogger dan Vlogger |
Intinya, menjadi tua itu sebuah kepastian yang tak bisa dihindari oleh setiap manusia. Namun, menua dalam kondisi sehat, bisa diwujudkan dengan ikhtiar menjaga kesehatan jasmani dan rohani sejak dini. Salah satunya dengan cara, membiasakan diri untuk selalu berfikir positif, dan menerapkan pola hidup sehat.
"Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino"