![]() |
Semangkuk Coto Makassar Daeng Ngawing (Foto: DiaryAida) |
![]() |
Foto: Google Istimewa |
Baiklah, ceritaku dimulai dari Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan ini memiliki daya pikat tersendiri. Mulai dari kulinernya, tempat wisatanya, dan orang-orangnya yang ramah. Terus terang, aku memiliki beberapa teman orang Makassar. Mereka semua memiliki kepribadian yang baik, ramah, dan suka menolong. Sebenarnya banyak hal yang bisa aku ceritakan tentang orang Makassar yang berkesan. Tapi, nanti saja deh aku bikin tulisan khusus dalam sebuah cerpen ^^
Jika ditanya tentang tempat wisata di Makassar, aku pun angkat tangan. Karena belom pernah ke sana sih, palingan cuma lihat di youYouT maupun Google aja. Itu pun aku udah seneng banget. Karena bisa ngebayangin gitu, seandainya suatu hari nanti aku berlayar mengarungi lautan hingga sampai ke Pantai Losari. Oh, indahnya.
![]() |
Rumah Makan Daeng Ngawing tampak Depan Foto: DiaryAida |
Nah, kalau bicara tentang kuliner khas Makassar, aku sedikit berani bercinta lah ya ^^ ,,,upsss...bercerita dink ,ckckck
Enggak harus berlayar mengarungi samudera jika ingin menikmati hidangan khas Makassar. Di Jakarta pun sudah banyak restoran yang menyajikan hidangan khas Celebes ini.
Di kawasan Senen, tepatnya di Jalan Kramat Raya Soka No.2 Senen, ada sebuah rumah makan yang menyajikan hidangan khas Makassar. Coto Makassar Daeng Ngawing namanya. Di rumah makan ini, tak hanya menawarkan Coto saja, namun ada juga makanan khas Makassar lainnya seperti Sop Konro, Palu Basa, Jelangkote, dll. Untuk kunjungan pertama, aku memilih Coto Makassar yang memang sudah tersohor namanya.
Kurang lebih lima menit, pesananku sudah tersaji di meja. Tak perlu menunggu lama, aku pun mulai menikmatinya. MasyaAllah,,seruputan pertama yang mendarat di lidahku, begitu menggoda untuk menyeruput yang kedua, ketiga, dan selanjutnya sampai habis tak bersisa ^^ (enak apa laper Ning? ) Hihihi
![]() |
Foto: DiaryAida |
Coto Makassar yang dihidangkan dalam sebuah mangkuk kecil dengan sendok bebek ini, berisi beragam jerohan dan daging sapi. Ada paru, limpa, usus, hati, daging, dll (maaf sy Ndak hapal nama-nama jerohan) . Yang saya hafal cuma kelezatannya saja sih, apalagi makannya sambil lihatin kamu ^^ uhuuk,,,buat seseorang yang ngerasa, jangan kesedak ya,, hohoho
Hidangan berkuah kacang tanah yang dilengkapi dengan sambal tauco ini, konon katanya sudah ada sejak zaman kerajaan Gowa. Jadi, sering sekali menjadi hidangan yang khusus disuguhkan untuk kalangan istana kerajaan Gowa.
![]() |
Buras (Foto: DiaryAida) |
Coto Makassar biasanya disantap dengan buras. Semacam lontong tapi rasanya gurih. Karena dimasak menggunakan santan. Bentuknya sekilas mirip lupis, tapi terbuat dari beras. Pokonya enak banget deh.
Untuk semangkuk Coto Makassar ini, harganya cukup ramah di kantong, yakni 30 ribu saja. Sedangkan untuk burasnya, cukup 4000/bungkus. Nah, buat pecinta kuliner Nusantara, menu Coto Makassar Daeng Ngawing ini sangat recommended untuk dicoba. Jangan lupa ajak si dia juga yah ^^
Komentar
Posting Komentar