Macet di Ibukota Tak Pandang Waktu

Foto kemacetan yang
Diambil dari atas Halte Transjakarta
(Doc DiaryAida)

Mengalami kemacetan parah bukanlah hal baru bagi warga Jakarta. Saat ini kemacetan seolah tak pandang waktu lagi. Jika banyak yang memprediksi kemacetan akan terjadi ketika pagi dan sore hari, yakni dijam berangkat dan pulang kerja saja, maka prediksi tersebut sudah tidak berlaku lagi. Faktanya mulai dari fajar hingga senja, yang namanya macet tetaplah tanpa toleransi terkecuali dini hari.

Entahlah apa yang salah dengan Jakarta. Menilai dan menerka saja rasanya sudah tak sanggup lagi. Banyak yang mengatakan bahwa kemacetan terjadi dikarenakan banyaknya kendaraan pribadi yang terkesan egois menggunakan jalan raya. Tapi apakah mungkin hanya kendaraan pribadi saja? Entahlah, biar saja pertanyaan itu dijawab oleh ahlinya.

Kendaraan pribadi memang terbilang banyak di Jakarta. Apalagi saat macet melanda diwaktu petang. Jalan raya itu bak lautan merah dari lampu-lampu para kendaraan pribadi. Ditambah lagi jeritan klakson yang memekakkan telinga, seolah menambah keruh keadaan. Bayangkan saja, padat merayap tak bergerak. Dari sisi kanan maupun kiri, dari depan dan dari belakang. Kesemuanya itu hanya dipisahkan jarak beberapa sentimeter saja.

Bahkan yang lebih miris lagi ketika kendaraan pribadi harus mencuri hak jalur khusus Transjakarta. Sangat menyedihkan. Padahal di dalam Transjakarta mengangkut puluhan penumpang yang sebagian besar berdiri. Karena kursi-kursi yang tersedia dikhususkan atau diprioritaskan untuk anak-anak, wanita hamil, wanita pembawa anak kecil, penyandang disabilitas, dan lansia.

Sebenarnya, Pemprov DKI sudah memiliki banyak kebijakan untuk menangani kemacetan. Mulai dari pemberlakuan plat nomor kendaraan ganjil dan genap sampai menambah moda transportasi umum. Seperti baru-baru ini, di Jakarta sudah beroperasi MRT dan LRT. Semoga dengan adanya transportasi canggih ini, kemacetan Ibukota bisa sedikit teratasi.

Komentar