![]() |
Halodoc & MomBloggerCommunity |
“Anak bisa diibaratkan seperti tanaman rambat, jika dibiarkan tumbuh dengan sendirinya, dia akan tetap tumbuh merambat ke segala arah tanpa tujuan. Namun, jika dibentuk dan dirawat, dia akan tumbuh dengan indah dan subur”. Kalimat tersebut sering kali saya dengar dari ibu ketika menasehati adik saya dikala dia lelah mengurus anaknya yang tak lain adalah keponakan saya. Kenzo namanya, dia bisa dikatakan sebagai anak laki-laki yang tergolong aktif diusianya yang menginjak 4 tahun. Saking aktifnya, kerap kali adik saya merasa kesusahan dalam mengendalikan Kenzo. Dan pada akhirnya, sang nenek pun harus turun tangan mengendalikan cucu kesayangannya.
Sebagai seorang tante yang belum memiliki pengalaman dalam
mengurus anak, terus terang saya belum bisa berbuat banyak hal dalam membantu
adik saya. Namun beberapa hari lalu saya merasa beruntung sekali, tepatnya pada
hari Selasa, 31 Juli 2018, saya mendapatkan undangan talkshow dari Halodoc yang
berkolaborasi dengan komunitas Mom Blogger Community yang mengangkat tema “Tips
Menjaga Psikis Anak Sejak Sejak Dini”.
Saya sangat yakin bahwa semua orang tua termasuk adik saya
tentu menginginkan anaknya bisa tumbuh dengan baik secara fisik maupun
psikis/mental. Meskipun untuk saat ini saya belum bisa merasakannya secara
nyata, tapi saya percaya karena dalam kehidupan sehari-hari di rumah, saya
melihat sendiri prosesnya bagaimana susahnya adik saya dalam mendidik anaknya.
Memang dibutuhkan ilmu yang tepat untuk melakukannya, karena jika tidak tepat,
pastilah akan berakibat kurang baik bagi hubungan antara ibu dan anak. Selama
ini saya melihat bahwa masih banyak orang tua yang terfokus terhadap
pertumbuhan anak secara fisik dan cenderung melewatkan perilaku serta psikis
anak. Padahal pembentukan perilaku dan psikis anak merupakan fondasi bagi si
anak untuk tumbuh di lingkungan sosialnya nanti. Pertumbuhan fisik anak bisa
didorong dengan makanan sehat dan bergizi, namun bagaimana dengan kesehatan
psikis anak?
![]() |
Dr.Tjin Wiguna Sp.KJ |
Dalam acara talkshow siang ini, hadir Dr.Tjin Wiguna Sp.KJ
sebagai narasumber, beliau adalah seorang psikiater spesialis anak dan remaja
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau sering disingkat dengan RSCM. Dr.Tjin
menyampaikan tentang pentingnya peran orang tua dalam perkembangan karakter dan
moral anak. Seorang anak biasanya akan mencari contoh atau panutan dalam membentuk
bahasa, sikap, dan perilaku mereka. Sebagai orang tua, penting sekali untuk
memastikan bahwa bahasa, sikap, dan perilaku mereka dapat menjadi panutan yang
positif bagi anak.
Hal yang diungkapkan DR.Tjin, diperkuat dengan adanya survey
dari 1,176 orang yang menemukan bahwa dua per tiga dari orang dewasa percaya
bahwa nilai moral dari anak telah menurun cukup banyak sejak saat mereka masih
muda.
Blessy, selaku Offline Marketing Manager Halodoc mengatakan
bahwa “Umumnya orang tua mendidik anak sesuai dengan norma dan budaya yang ada
di masyarakat saat ini, tapi belum tentu hal tersebut dibenarkan secara medis.
Apalagi sekarang zamannya sudah mulai berubah, anak sudah sangat aware
dengan teknologi, jadi sebagai orang tua perlu arahan untuk mendidik anak
sesuai dengan perkembangan zaman”.
Ada sebuah sesi yang sempat menguras emosi saya bahkan
secara diam-diam air mata ini sempat menetes, ketika menyimak pemutaran mini
video yang menayangkan tentang perilaku anak yang terkontaminasi oleh perilaku
negative dari orang tuanya sendiri seperti merokok di usia dini dan sampai ada
yang mengalami trauma ketika melihat pertengkaran kedua orang tuannya sendiri.
Dalam hati, saya sempat berdoa, semoga suatu saat nanti jika Tuhan
menganugerahi saya seorang anak, jangan sampai saya menjadi orang tua yang ada
di dalam tayangan video tersebut. Ternyata benar apa yang di ungkapkan DR.Tjin
di awal-awal pembahasan bahwa seorang anak lebih mudah dalam penyerap informasi
dan perilaku dari orang terdekatnya yang tak lain adalah kedua orang tuanya
sendiri.
Para Momy yang hadir
dalam talkshow sangat antusias dengan mengajukan beberapa pertanyanyan mengenai masalah yang dialami mereka dalam
mendidik anak. Dan pada intinya bahwa setiap anak memiliki masalah yang
berbeda. Sebagai orang tua, mereka memiliki cara masing-masing dalam menangani
masalah tersebut. Dr. Tjin mengatakan bahwa semua tindakan yang dilakukan para
orang tua tersebut tidaklah salah, karena setiap orang tua memiliki metode
tersendiri. Hanya saja diperlukan pengetahuan dan konsultasi kepada ahlinya, sehinga bisa menghasilkan solusi yang tepat
dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Dan pada kesempatan kali ini, untuk merayakan Hari Anak yang
jatuh pada tanggal 23 Juli 2018, Halodoc mengajak para orang tua untuk lebih
memperhatikan kesehatan anak. Penting sekali bagi anak untuk tumbuh dengan baik
agar bisa menjadi bangsa yang sehat secara fisik dan mental di kemudian hari.
Any way Moms, adakah diantara para Momys yang
belum tau tentang Halodoc yang mulai dari awal tadi sempat saya singgung? Atau
mungkin sudah pada tau semua nih tentang Halodoc? Well, sepertinya lebih
enakan lagi kalau kita berkenalan dulu dengan Halodoc yah Moms.
![]() |
Apa sih Halodoc itu?
Halodoc merupakan aplikasi kesehatan terpadu berbasis
online yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan bagi pengguna. Aplikasi Halodoc dilengkapi dengan
tiga fitur utama, yakni :
1. Contact Doctor , merupakan fitur layanan yang
menfasilitasi para pengguna untuk berinteraksi secara langsung dengan ribuan
Dokter melalui voice call, video call atau chat. Aplikasi Halodoc
memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, hingga
spesialis mata, yang online 24 jam.
2. Pharmacy Delivery, merupakan fitur layanan yang
dapat membantu para pengguna dalam membeli suplemen, vitamin dan obat dengan
resep Dokter secara cepat, aman dan nyaman. Fitur layanan apotik ini bisa
mengantar pesanan 24 jam dan menariknya lagi, bebas biaya pengantaran.
3. Lab Service, merupakan fitur dimana Halodoc
bekerjasama dengan laboratorium Prodia dalam memberi kemudahan bagi pengguna.
Fitur ini memungkinkan phlebotomist (petugas lab) untuk datang ke rumah
maupun di kantor, dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah, ataupun
cek urine. Saat ini fitur Labs dapat dimanfaatkan oleh pengguna di
sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Cara Mudah
Menggunakan Halodoc
Setelah mengetahui tentang Halodoc dan fitur layanan yang
sangat lengkap dan mudah, sudah pasti Momy ingin segera menggunakan
aplikasi Halodoc dong. Bayangkan Moms, hanya dengan mengunduh aplikasi Halodoc
melalui app store maupun googel play, Momy sudah bisa
menikmati kemudahan layanan yang diberikan oleh Halodoc dan bisa di akses
secara online selama 24 jam nonstop. Tanpa harus keluar rumah maupun tanpa
harus membuat janji dengan Dokter terlebih dahulu untuk melakukan konsultasi.
Oh iya Moms, Halodoc juga bisa di akses melalui browser, dengan alamat website
nya di www.halodoc.com
. Selain itu, Momy juga bisa selalu update informasi melalui akun instagram @halodoc
atau facebook @HalodocID, jangan lupa juga cek hastagnya sekalian yah
Moms #HalodocHariAnak #PakeHalodoc #HalodocxMBC
Bagi saya pribadi,
aplikasi Halodoc ini sangatlah penting untuk tetap standbay di handphone
. Why? Simple banget Moms alasannya, yang namanya manusia zaman now
sudah pasti berbeda dengan manusia zaman old, baik secara fisik, kondisi
lingkungan, dan makanan. Dan semua itu erat sekali berhubungan dengan masalah
kesehatan, so jangan tunggu sampai sakit dulu untuk berkonsultasi dengan
dokter yah Moms. Karena kesehatan merupakan harta yang paling berharga
dan tidak bisa digantikan dengan uang, berapa pun nominalnya.
Setuju banget, kesehatan adalah harta yang paling berharga dan tidak bisa tergantikan dengan uang..Jadi musti dijaga baik-baik.
BalasHapusKeren memang aplikasi Halodoc ini ya Mbak, enggak perlu kemana-mana bisa konsultasi dokter, beli obat atau tes lab..:)
Anak-anak sepatutnya harus dijaga lahir maupun batinya, psikis utamanya, spy kelak jd anak yg baik
BalasHapusSetuju dengan kesimpulannya, kesehatan merupakan harta yang paling berharga...
BalasHapusSyukurlah ada aplikasi kesehatan sepraktis Halodoc ini ya Mbak
Aku sediiiiih nonton video itu. Ga tega lihat perilaku anak yang niru ortunya :(
BalasHapusTerimakasih infonya,.
BalasHapus