Mengintip Perencanaan Keuangan Keluarga Kecilku





Mengintip Perencanaan Keuangan Keluarga Kecilku
Sebagai seorang ibu rumah tangga, aku diberikan amanah mengelola keuangan dari hasil gaji suami. Jadi, mesti pintar memutar otak agar bisa membuat uang tersebut mampu mengcover semua kebutuhan sehari-hari, syukur-syukur bisa berkembang jumlahnya,.hehehe biar tambah disayang Suami maksudnya. Cara sederhana yang aku lakukan untuk keamanan uang kami adalah dengan menabung di Bank. Beberapa persen dari uang gaji, sengaja aku masukkan deposito.

Langkah yang aku ambil ini merupakan  referensi dari sebuah artikel yang ditulis oleh salah satu perencana keuangan. “Aman!” itulah yang aku fikirkan setelah melakukan ritual menabung setiap bulannya.
Engga berhenti disitu saja, aku mulai berfikir untuk berinvestasi. Lagi-lagi cara sederhana yang aku ambil, yaitu dengan menabung emas. Dalam hal ini, bukan berupa perhiasan emas loh ya, melainkan emas murni yang bisa dicicil dengan nominal yang sangat terjangkau. “Aman!” kata itu lagi yang muncul setelah berinvestasi emas setiap bulannya. Memang banyak sekali jenis investasi yang ditawarkan oleh pihak Bank, seperti saham dan property. Namun, aku belum meliriknya karena terus terang pengetahuannku tidaklah banyak tentang jenis investasi saham. Berbeda halnya dengan investasi property, aku memang sering memikirkannya, namun belum juga aku mengambilnya. Alasannya sangat jelas, yaitu nominal cicilannya belum mampu kuraih.

Lalu, Bagaimana dengan Asuransi?

Sebelum bercerita lebih lanjut mengenai asuransi yang sudah aku pilih, boleh lah sedikit refresh tentang apa itu asuransi, yang namanya semakin beken karena sering disebut-sebut dalam acara arisan ibu-ibu kompleks perumahanku. “Tau sendiri kan gimana hebohnya ibu-ibu kalau sudah ngumpul”.
Well, sekarang kita bahas asuransi yuk!

Asuransi merupakan sebuah bisnis pengambilalihan risiko dari nasabah ke perusahaan asuransi sehingga nasabah merasa nyaman mengikuti program asuransi. Secara sederhana, asuransi bisa dimaknai sebagai aktivitas pengumpulan dana yang nantinya dapat digunakan untuk memberi ganti rugi atau menutup kerugian kepada orang yang mengalami peristiwa tersebut.

Mengenai asuransi, terkhusus asuransi kesehatan, awalnya aku tidak begitu menjadikannya prioritas utama sih. Karena sudah di cover oleh perusahaan tempat suamiku bekerja, tentunya diluar asuransi kesehatan yang di wajibkan oleh pemerintah loh ya. Asuransi yang di cover oleh perusahaan, memiliki proteksi yang cukup lengkap dan fasilitas yang bagus. Sehingga aku cukup merasa tenang. Namun dengan catatan, tetap menjaga kesehatan seperti menjaga pola makan, olah raga yang teratur, dan istirahat yang cukup. Meskipun sudah ada asuransi kesehatan, pastinya kita tetap ingin selalu sehat dong. Karena aku yakin engga ada satu pun manusia yang suka dengan kondisi sakit.

By the way, tanpa aku sadarai sebenarnya asuransi merupakan kebutuhan yang harus diutamakan,  setelah kebutuhan pokok tentunya. Fikiranku kini mulai terbuka setelah menghadiri sebuah acara Mini Workshop Allianz Indonesia With Blogger, Senin 13 Agustus 2018  di Allianz Tower, Lt 7 Ruang Bandung, Kuningan Jakarta Selatan.

Sebelumnya, aku memang menganggap asuransi kesehatan itu bukanlah prioritas utama. Namun jika difikir-fikir ulang, sebenarnya perusahaan tempat suamiku bekerja sudah mendahulukan asuransi kesehatan untuk memproteksi seluruh karyawannya.



Investment Officer Allianz, Irvan Hanif Dereinda menjelaskan, “Jangan sampai kita mengorbankan uang cash, karena uang cash itu untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai kita mengorbankan investasi, karena investasi itu niatnya agar uang bertumbuh dan ada tujuannya. Jangan sampai engga jadi dp rumah, hanya karena harus menanggung sebuah resiko. Oleh karena itu, sebelum datangnya risiko, kita perlu menyiapkan asuransi terlebuh dahulu”.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan risiko itu?

Pengertian Risiko Secara Umum

Risiko sangat erat hubungannya dengan ketidakpastian. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Namun secara umum, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang, dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Secara lebih luas lagi, risiko didefinisikan sebagai bahaya yang disebabakan oleh proses yang sedang berlangsung maupun kejadian tertentu yang akan terjadi dimasa mendatang. Risiko merupakan hal yang selalu dihadapi oleh setiap manusia, dan sifatnya sangat tidak menentu. Oleh sebab itu, asuransi memandang risiko sebagai ketidakpastian. Dalam kehidupan sehari-hari, aku sering menjumpai kejadian tak menentu yang pada ujung-ujungnya berpengaruh pada rencana keuangan yang sudah tersusun rapi.

Setelah mengetahui apa itu risiko, aku pun berfikir untuk tidak hanya mengandalkan satu asuransi yang telah di cover oleh perusahaan tempat suami bekerja. Karena risiko tak hanya disebabkan oleh aktivitas personal saja seperti halnya keadaan sakit. Namun juga bisa disebabkan oleh aktivitas bisnis atau usaha seperti kondisi kebangkrutan, PHK, bencana alam dan lain sebagainya. Seandainya ada PHK, semoga tidak terjadi sih, tapi tetap harus waspada kan. Secara otomatis asuransi dari perusahaan tersebut, sudah tidak ada lagi dong. Jadinya, penting sekali memiliki produk perlindungan asuransi lebih dari satu. Toh engga ada ruginya juga kan.

Komentar