Benarkah Asuransi Mampu Menyelamatkan Keuangan Kita?


Sebuah papan berwarna gonjreng alias ngejreng yang bikin mata jadi melek ini, merupakan sebuah permainan monopoli. Yang aku ketahui tentang monopoli adalah sebuah permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan sederhana dari permainan ini adalah untuk menguasai semua petak diatas papan melalui pembelian dan aktivitas lain yang berhubungan dengan prinsip dasar ekonomi. Terus terang, baru pertama kali ini aku memainkan permainan ini, karena selama ini tak ada satupun teman yang mengajakku bermain monopoli, hemm…, cukup prihatin juga yah pengakuanku. Eits,..tapi tak masalah, karena siang aku merasa menjadi orang yang beruntung bisa mengikuti permainan monopoli di sebuah acara Mini Workshop bersama Allianz Indonesia dan Blogger.

Permainan ini disebut dengan Smart Plan Game by Allianz Investment. Dalam meja ini aku tidaklah sendirian, ada tiga temanku dan dua orang bankir cantik yang siap mendampingi kami. Permainan ini akan dipandu oleh mas Irvan Hanif Dereinda, Invesment Officer Allianz. Permainan pun dimulai dengan pembagian beberapa lembar uang mainan dan kartu profesi yang menjadikanku seorang supervisor dengan gaji bersih 1.400. Dadu pun mulai dikocok dan dilempar.
Dengan antusiasnya aku memainkan peranku sesuai nilai dadu yang terlempar, bergantian dengan ketiga temanku yang juga terlihat bersemangat sekali wajahnya. Seolah-olah permainan ini adalah sebuah kehidupan yang sesungguhnya. Memang tidaklah sulit membangun imajinasi para ibu-ibu yang hobinya membaca novel seperti aku. Sudah dipastikan imajinasi itu, jika di adu balap dengan kereta api, pastilah yang tertinggal jauh di belakang adalah keretanya. Hehehe,..




Tut..,tuut..,tuut, suara alarm dari smartphone milih mas Irvan lagi-lagi menghentikan permainan kami. Bisa dibilang alarm tersebut merupakan sebuah narasi skenario di kehidupan nyata. Dan yang menggelitik dari permainan ini adalah skenaio yang terjadi merupakan sebuah situasi yang penuh dengan ketidakpastian. Adakalanya skenario tersebut membuat kami bahagia seperti, menurunnya harga saham yang membuat kami memborong beberapa saham sebagai investasi, pun demikian mendapatkan warisan yang tidak terduga. Namun, ada juga skenario yang begitu menjengkelkan, seperti adanya banjir maupun terserang penyakit kritis. Otomatis dengan adanya kejadian tersebut, kondisi keuangan yang telah aku rencanakan menjadi berantakan demi menanggulangi risiko yang datangnya engga disangka-sangka. Padahal baru juga aku mendapatkan promosi sebagai General Manager.

Any way, posisiku saat ini adalah seorang General Manager dengan gaji bersih 3.500, naik lebih dari dua kali lipat dari gaji yang sebelumnya. Sebuah nilai penghasilan tertinggi, jika dibandingkan dengan keempat temanku yang duduk dalam satu meja dalam permainan ini. Seperti yang telah aku ceritakan sebelumnya, pasca kenaikan gaji tersebut, muncullah sebuah skenario: terkena penyakit kritis. Sungguh diluar dugaan, dengan terkena penyakit kritis tersebut, aku pun harus merogoh kocek hampir 70% dari gajiku sebulan. Sebuah pengeluaran yang fantastis, hanya dalam hitungan menit bahkan detik. Wow banget kan? Nyesel! Itu sudah pasti. Dalam hal ini, ada sesuatu yang membuatku lebih nyesel lagi, “Kenapa juga aku tidak membeli produk asuransi kesehatan terlebih dahulu sih?” Padahal dalam permainan tersebut, aku berpeluang untuk membeli produk asuransi dengan harga yang lebih murah dan memiliki nilai pertanggungan risiko dua kali lipat dari harga beliku. Hiks,,,memang benar banyak orang yang mengatakan bahwa “Sedia payung sebelum hujan, belilah produk diskon sebelum menyesal kemudian”. Sebelum tanda koma memang kutipan ucapan banyak orang sih, tapi aku modif sedikit lah ya sesuai dengan rasa perasaanku waktu itu.



Permainan pun berlanjut dengan berbagai macam proses kejadian yang memang seperti rekaman dalam kehidupan nyata. Aku pun tak mau kejadian sebelumnya terulang lagi. Begitu dadu dilempar, hati ini rasanya juga ikut-ikutan melayang, beuh,,.sedikit lebay. It’s so far , setelah dadu berhenti aku pun menjalankan peranku dengan menyusuri petak-petak berwarna biru yang penuh surprise itu.  Tadaa…, selamat buat diriku sendiri! Pada akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk membeli asuransi unit link yang sedari tadi menjadi incaranku, maklumlah saat ini aku tidak memiliki kartu asuransi sama sekali. Jadi, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja. Dua puluh lembar kartu asuransi unit link, kini resmi menjadi milikku. Tenang! Ucapku dalam hati sembari meng-elus-elus beberapa lembar uang cash yang tersisa. Oh ya, dalam permainan ini , aku berhasil melunasi dp rumah loh. Dan jika dijual, harganya bisa mencapai dua kali lipat dari harga pembelian. Wah happy banget rasanya. Udah punya asuransi, punya rumah, dan pastinya masih ada beberapa lembar uang cash.

Di akhir permainan, kami pun disuruh untuk menghitung kekayaan yang telah berhasil dikumpulkan. Baik nilai rumah, saham konsumsi, uang cash, dan beberapa lembar kartu asuransi unit link akan dijumlahkan. Siapa sangka jika nilai dari asuransi unit link yang aku miliki akan dikalikan 500 per lembarnya. Jika tau dari awal, pastilah aku akan mendahulukan dan memborong asuransi unit link yang nilainya sangat menguntungkan itu. Dan hasil akhir dalam penjumlahan kekayaan ini, aku memiliki 36.200. Nilai yang sangat fantastis dong. Namun, setelah mataku melirik ke lembaran kertas yang tertulis penjumlahan kekayaan yang dimiliki teman disebelahku, yang dalam permaianan ini berperan  sebagai supervisor dan manager, nilai kekayaan yang aku kumpulkan hanya selisih beberapa ratus saja. Bahkan ada yang melebihi dari kekayaanku loh. Padahal di atas meja permainan ini, hanya aku yang memiliki peran dengan gaji tertinggi. “Loh,,, kok bisa sih?” fikiranku berkecamuk sembari mengernyitkan dahi, tanda bahwa saat ini aku berada diambang kebingungan tentang apa yang telah terjadi.

“Apakah yang anda pelajari?” Pertanyaan mas Irvan berhasil mengungkapkan bermacam-macam kalimat yang mewakili perasaan teman-teman dalam ruangan ini, tak terkecuali perasaaku sendiri. “Heeem,…lagi-lagi main perasaan nih ibu-ibu, hehe emangnya hanya nonton sinetron aja yang pakai perasaan?” bisikku dalam hati.
Well, berikut adalah penjelasan mas Irvan tentang beberapa point penting dalam permainan ini:

1. Nilai kekayaan anda tidak ditentukan oleh besarnya gaji yang anda miliki, tapi bagaimana anda melakukan pengelolaan keuangan.

2. Setiap orang akan mengalami siklus kehidupan, lajang, menikah, memiliki anak, pensiun.

3.Setiap tahapan siklus kehidupan akan merubah tujuan dan kebutuhan keuangan anda.

4.Selalu ada kejadian yang tidak terduga yang membutuhkan pengeluaran biaya seperti sakit, kebutuhan keluarga, dan kematian.

5. Investasi pasar modal akan mengalami fluktuasi tergantung keadaan ekonomi

6. Jika tidak dikelola dengan baik maka kenaikan gaji, bonus dan tambahan pendapatan lainnya tidak menjamin bertambahnya kekayaan anda.

Sepertinya, paradigmaku mulai terbuka setelah sempat hening beberapa saat merenungkan fakta yang ada. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan asuransi sangatlah penting dalam mengantisipasi datangnya risiko yang tiada disangka-sangka. Meskipun permainan ini disusun dengan skenario yang dibuat oleh manusia. Tak ada salahnya jika dalam kehidupan nyata, kita juga hendaknya menyiapkan diri untuk menghadapi  skenario Tuhan yang prosesnya tiada ada satu pun makhluk yang mampu memprediksinya. Dalam hal ini, bisa diniatkan dengan ibadah juga loh, karena kita kan berusaha untuk menjaga amanah yang telah dititipkan Tuhan kepada kita, seperti halnya kesehatan yang tidak bisa ditukarkan dengan uang, berapapun jumlahnya.

Komentar